Posts

Showing posts from October, 2016

Faktor Kaum Quraisy tidak menerima Islam

Faktor Kaum Quraisy tidak menerima Islam 1. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada seruan Nabi Muhammad berarti tunduk kepada Kepemimpinan Bani Abdul Muthalib. 2. Nabi Muhammad menyerukan persamaan antara bangsawan dan hamba sahaya. 3. Para Pemimpin Quraisy tidak mau percaya ataupun mengakui serta tidak menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan hari kiamat. 4. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat akar pada bangsa Arab, sehingga berat bagi mereka untuk meninggalkan agama nenek moyang mereka dan mengikuti agama Islam. 5. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rezeki.

PERANG MASA NABI

PERANG PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW Pendahuluan Perang yang terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW terbagi atas  ghazwah (gazwah)  dan  sariyah (sariyyah) .  Ghazwah adalah perang yang dipimpin oleh Nabi SAW,  sedangkan  sariyah adalah perang yang dipimpin oleh sahabat atas penunjukan Nabi SAW. Perang Badar (17 Ramadan 2 H) Perang Badar terjadi di Lembah Badar, 125 km selatan Madinah. Perang Badar merupakan puncak pertikaian antara kaum muslim Madinah dan musyrikin Quraisy Mekah. Peperangan ini disebabkan oleh tindakan pengusiran dan perampasan harta kaum muslim yang dilakukan oleh musyrikin Quraisy. Selanjutnya kaum Quraisy terus menerus berupaya menghancurkan kaum muslim agar perniagaan dan sesembahan mereka terjamin. Dalam peperangan ini kaum muslim memenangkan pertempuran dengan gemilang. Tiga tokoh Quraisy yang terlibat dalam Perang Badar adalah Utbah bin Rabi’ah, al-Walid dan Syaibah. Ketiganya tewas di tangan tokoh muslim seperti Ali

KELAHIRAN ALI

Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600(perkiraan). Muslim Syi’ah percaya bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka’bah. Usia Ali terhadap Nabi Muhammad masih diperselisihkan hingga kini, sebagian riwayat menyebut berbeda 25 tahun, ada yang berbeda 27 tahun, ada yang 30 tahun bahkan 32 tahun. Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib, paman Nabi Muhammad SAW. Haydar yang berarti Singa adalah harapan keluarga Abu Thalib untuk mempunyai penerus yang dapat menjadi tokoh pemberani dan disegani di antara kalangan Quraisy Mekkah. Setelah mengetahui sepupu yang baru lahir diberi nama Haydar,[rujukan?] Nabi SAW memanggil dengan Ali yang berarti Tinggi(derajat di sisi Allah).

PEPERANGAN YANG DIIKUTI PADA MASA RASULLULLAH SAW

PERKAWINAN DAN JULUKAN ALI BIN ABI THALIB Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra yang banyak dinanti para pemuda. Nabi menimbang Ali yang paling tepat dalam banyak hal seperti Nasab keluarga yang se-rumpun (Bani Hasyim), yang paling dulu mempercayai ke-nabi-an Muhammad (setelah Khadijah), yang selalu belajar di bawah Nabi dan banyak hal lain. Julukan Ketika Muhammad mencari Ali menantunya, ternyata Ali sedang tidur. Bagian atas pakaiannya tersingkap dan debu mengotori punggungnya. Melihat itu Muhammad pun lalu duduk dan membersihkan punggung Ali sambil berkata, “Duduklah wahai Abu Turab, duduklah.” Turab yang berarti debu atau tanah dalam bahasa Arab. Julukan tersebut adalah julukan yang paling disukai oleh Ali. PEPERANGAN YANG DIIKUTI PADA MASA RASULLULLAH SAW Perang Badar Beberapa saat setelah menikah, pecahlah perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam. Di sini Ali betul-betul menjadi pah